Oke bro and sist
ketemu lagi di cerpen saya, pada kesempatan ini saya akan mempublikasikan cerita
Episode 46 tentunya kini sudah memasuki season 2 dan sementara episode mingguan yang selalu rilis terus di
media partner yaitu Blackberry Messenger,
Facebook dan Google+ sudah tamat sampai di episode 90 di season 3
dan akan rilis lagi “ Season 4 “
tapi masih segera, jadi tunggu saja
di media partner dan blog ini. Oiya for
your information, cerita akan terbit setiap Hari Sabtu Jam 17.00 WIT dan akan langsung rilis 5 episode tiap seminggu sekali di ilhamcs.blogspot.com ,. Seiring
berjalannya waktu cerita yang di rilis ini cepat atau lambat akan sampai di
season 4 nanti. Jadi tetap ikuti terus ceritaku ini biar tahu awal cerita dari episode 01 sampai episode 90 nanti. Pada tanggal 08 Agustus 2016 lalu, Inilah Cerita Ilham ! sudah genap 2
tahun tidak terasa setahun berlalu sekarang anniversary lagi, walaupun sudah
tamat season 3 tepatnya pada akhir bulan mei 2016 lalu, kemudian beberapa bulan
lalu yaitu bulan juni sampai agustus ini tanpa ada cerita baru lagi, tapi
tenang dengan waktu yang segera mungkin, ketika cerita season 3 ini tamat, maka
akan hadir rilisan cerita baru pada season 4 nanti, sementara ini masih dalam
proses persiapan, tetap update terus ya di blog ini, terima kasih.
Di
cerita kali ini menceritakan tentang Menanti
Yang Pasti maksudnya adalah Penantian panjang dalam jangka waktu 1-2 minggu
lamanya demi perbaikan proposal dengan ibu dosen “ Cristine Wakarmamu " yang
selalu menasehati dan memberi bimbingan saya membuat proposal yang baik dan
benar.
Pada
kesempatan ini saya akan membahas tentang perjuangan saya dalam perbaikan
proposal saya, mungkin kalian tidak mengetahui kapan saya maju ujian proposal pada
cerita saya yang sebelumnya juga tidak membahas tentang bagaimana kesulitan
saya dalam kesiapan saya untuk mengahadapi ujian proposal saya sengaja karena
di episode ini sangat berkaitan, okay tenang saja pada cerita kali ini saya
akan mengupas tuntas sekaligus flashback tentang perjuangan saya dalam membuat
proposal hingga saya bisa maju ujian proposal dengan persiapan yang sangat
terbatas dan apa adanya. Pada cerita saya sebelumnya selalu membahas tentang
persiapan saya untuk pembuatan proposal, saya mengatakan sangat terbatas karena
pas saatnya tiba ujian proposal yang terbilang sangat mendadak saat itu dan
bahkan saya tidak mengatahui sama sekali tentang info dari teman-teman yang
pada saat itu saya maju bersama mereka dan lebih parahnya lagi saya memang
sudah membuat proposal, tapi saya belum pernah sama sekali menghadap dosen yang
bersangkutan untuk konsultasi judul ataupun konsultasi tentang perbaikan selama
pembuatan proposal. Jadi pada saat saya membuat proposal itu saya merasa
percaya diri saja tanpa ragu, waktu itu selagi teman-teman saya sibuk
konsultasi dengan dosen yang bersangkutan, saya merasa kesulitan sendiri seakan
bingung tidak tahu bagaimana cara membuat proposal, ada teman namanya “ Ati
Tikupadang “ yang menyarankan saya untuk meminjam contoh proposal dengan judul
yang sama agar lebih mudah untuk membuatnya, sarannya saya terima dengan baik
dan mengikuti sarannya.
Setelah
lama saya merasa kesulitan sendiri di rumah untuk membuat proposal dengan
perjuangan sendiri dengan di bantu dari contoh proposal itu akhirnya saya dapat
menyelesaikannya, pada saat saya mendapatkan kabar pas hari dimana saat itu
maju ujian proposal itu memang saya panik dan tidak tahu harus melakukan apa,
karena pada hari ujian itu saya memang tidak ada persiapan sama sekali terutama
pakaian seragam hitam putih yang seharusnya saya bisa kenakan untuk mengikuti
ujian proposal. Dan dengan pada saat itu saya seakan sudah pasrah saya bilang
seperti ini, “ biar saja besok atau kapan saja dosen penguji siap, saya akan
siap juga untuk ujian proposal dengan persiapan yang lebih baik lagi“, namun
ada kesempatan yang menghampiri saya mendapat kabar dari teman saya bernama “
Yeni Priska Anggraeni “ berkata : “ Ilham ? kenapa ko tidak siap-siap untuk
ujian proposal hari ini, kita ada 6 orang yang maju dan sudah 3 orang yang
sudah maju tinggal 3 orang lagi yang belum maju, kalau bisa cepat ko siap-siap
sudah pinjam siapa punya seragam hitam putih, biar nanti langsung ko maju “
Saya berkata : “ Tapi yen, saya proposal juga belum pernah konsultasi sama
sekali “. . Yeni : “ Aduh ilham, tidak
usah banyak pikir sudah, sekarang cepat ko siap-siap dan nanti langsung naik di
lantai 2 untuk ujian proposal “.
Pada
saat itu saya juga sangat bingung harus meminjam seragam dengan siapa dan pada
waktu yang pas, ada teman saya bernama “ Ibrahim “ biasa di panggil “ Baim “,
langsung saja saya bilang : “ Baim, saya bisa pinjam ko punya seragam hitam
putihkah untuk saya bisa maju ujian proposal hari ini “ . . . Baim : “ oke
sudah sekarang kita ke kos “, dan memang dia juga tinggal di perumnas 2
sedangkan kampus berada di perumnas 3 dan tidak jauh dari jaraknya menuju
kampus. Setibanya di kos langsung saja saya menekan seragam itu dan langsung
bergegas naik ke kampus lagi, “ oiya sekedar info kampus kita Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Manajemen letaknya berada di perbukitan atau gunung di
season 1 juga saya pernah membahas tentang kampus saya “. Sesampainya di kampus
langsung saya berlari menuju ruang ujian dan ternyata masih ada 1 orang lagi
yang belum maju ujian dan biar sudah saya yang terakhir maju yang penting saya
bisa ikuti ujian pada hari itu. Pada saat giliran saya maju ujian dengan
perasaan yang tegang dengan nafas yang sangat kelelahan dikarenakan saya
berlarian naik ke lantai 2, di dalam ruangan pada saat itu ada 3 dosen penguji,
ketika salah satu dosen menyuruh saya untuk memulai mempresentasikan hasil
proposal saya, dengan sikap profesional saya lakukan menjelaskan isi proposal
saya, namun ketika saya akan menjelaskan saya mengalami ketidakmampuan atau
bingung untuk menyampaikan isi proposal saya seakan saya tidak tahu harus mulai
dari mana, saya hanya terlalu banyak diam dan tidak mampu bicara untuk
menjelaskan.
Ketiga
3 dosen semua mengomentari isi proposal saya dengan tanggapi yang negatif, pada
kesimpulannya semua menyarankan dan bahkan menyuruh saya untuk membuat ulang
proposal dengan judul yang baru pula, dalam hati saya merasa tenang walaupun
sebenarnya sangat tidak tenang setidaknya saya sudah mengikuti ujian dengan
selesai walaupun hasilnya salah atau gagal total. Dan pada akhirnya ibu
Christine Wakarmamu yang mengambil alih untuk membimbing saya untuk membuat
proposal dengan baik dan benar. Namun karena inilah yang menjadi judul cerita
saya ” Menanti Yang Pasti “ karena
ibu yang terbilang jarang berada di kampus lantaran mempunyai kesibukan di luar
kampus, maka dari itu saya harus membuat janji dulu kalau ingin bertemu dengan
ibu untuk perbaikan dan konsultasi tentang proposal, walaupun dengan waktu yang
sangat lama bisa terbilang 1-2 minggu lamanya itu hanya sekali bertemu
dengannya.
Kesimpulan
cerita ini Menanti Yang Pasti adalah
biar berapa lama waktu yang saya nanti, yang pasti saya bisa bertemu dengan
beliau tapi saya rasa itulah tantangan buat saya yang harus banyak bersabar dan
pantang menyerah untuk melangkah pembuatan skripsi kemudian, saya yakin dan
percaya berkat bantuan beliau yang dapat membantu saya bisa memahami bagaimana
cara membuat proposal dengan cara yang baik dan benar.
Terima
kasih buat kalian bro and sist yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk
membaca cerita saya, semoga ceritanya menarik dan menghibur, apabila ada kata-kata atau penyampaian yang
kurang berkenan di hati, mohon dimaafkan karena saya hanya manusia biasa yang
tak luput dari salah dan dosa. Sampai jumpa lagi di episode cerita
berikutnya.
2 komentar:
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
Semangat Kawan :-). GBU
Posting Komentar